Bukan superman, bukan juga burung... jadi ya satu-satunya untuk mengakomodir kesukaanku akan terbang adalah dengan naik pesawat. Tapi percaya gak kalau aku ini takut ketinggian? Hahaha. Mungkin aku satu-satunya orang didunia ini yang takut tinggi tapi sangat menikmati perjalanan dengan pesawat terbang.
Akhirnya setelah intropeksi diri dan menyadari memang tinggi saya gak akan pernah cukup untuk menjadi seorang Flight Attendant, saya urungkan niat ngelamar jadi cabin crew. Coba comment nya DocCii di anulir aja... Aku masih sangat mengagumi kerjaan seorang FA walaupun DocCii berpikir kalau FA tak lain adalah PRT di udara :-p
Sempat mau kerja di Russia untuk jadi ground staff nya salah satu maskapai penerbangan internasional yang berbasis di Timur Tengah, cuma pas dipikir-pikir lagi itu sih sama aja kerja kantoran di negeri sendiri in terms of gak akan punya waktu untuk jalan-jalan dan explore dunia. Ever since... aku gak pernah kepikiran untuk kerja di airlines lagi :-D Gampang sekali memang untuk merubah pikiranku, maklum... umur tua tapi kelakuan macam abege labil :-p
Beruntungnya pekerjaanku sekarang sedikit banyak bisa membuat hasrat terpendamku sama pesawat and being on the plane sedikit tersalurkan. Pekerjaanku sedikit banyak membuat aku harus travelling dan alat transportasi yang paling sering aku gunakan adalah pesawat terbang. Gak bisa jadi cabin crew, tapi aku jadi berteman dengan banyak cabin crews yang baik-baik. Dan karena kenal mereka, aku jadi makin kagum atas dedikasi mereka terhadap pekerjaan mereka ^^ It's a tough job they're doing, I gotta tell you.
Oh iya, what I love the most about flying adalah excitement yang mulai aku rasakan pada saat mulai boarding dan menunggu panggilan menuju pesawat. Pada saat pesawat taxi-ing menuju runway, dan pada saat captain di cockpit buat announcement "Cabin Crew position for take off"... dada rasanya makin dag dig dug gimanaaaa gitu :-D Terus pada waktu pesawat mulai melaju untuk mencapai v-speed dimana pesawat bisa take off, dan waktu landing gear dimasukkan kembali ke lambung pesawat.... aaah ~ I love that moment. Pada saat pesawat cruising, baru aku bisa konsen ngerjain hal lain atau tidur cantik. Aneh ya? Padahal menurut orang-orang take off adalah saat-saat paling berbahaya dalam tiap penerbangan. Kemungkinan human error diatas 50% sedangkan kecelakaan pesawat 75% diakibatkan oleh human error. DocCii pernah menyarankan aku berkonsultasi sama ahli kejiwaan karena masalah ini :-D
Someday ah mau bikin vlog pada waktu pesawat take off dan landing. Hehehe. Nanti kapan-kapan juga mau review airline yang aku naikin ah... mana tau ada orang airlines yang lihat dan ada yang mau sponsorin every business flights I make in the future. Lumayan uang tiket dari kantor bisa di save up buat beli tas sama sepatu lagi :-D *modus* *Malaikat, ini doa lho... tolong sampaikan ke Tuhan untuk di approve ya ;-)*
By the way... ada yang punya kelainan sejenis dengan yang aku miliki ini? Hahaha. Adakah yang seneng banget sama pesawat dan terbang kayak aku, atau justru takut banget terbang? Let's share ^^
My first dream ob: Flight Attendant! credit: here |
Karena kesukaanku akan terbang dengan pesawat, otomatis aku juga jadi jatuh cinta sama pesawat. Setiap penerbangan adalah satu pengalaman baru dimana aku bisa belajar tentang pesawat dan juga pekerjaan crew pesawat. Karena itu semua, skripsi untuk gelar Sarjana ku adalah mengenai airline atau maskapai penerbangan. Kalau orang lain merana ngerjain penelitian skripsi, aku sangat menikmati waktuku nongkrong di airport 6 jam sehari untuk ngerjain skripsi. Hahaha.
Sempat banget begitu selesai sidang skripsi, aku kepikiran untuk bekerja di airline. Tadinya mau coba jadi cabin crew. Tergiur oleh seragam yang cakep-cakep, subsidi make up berlimpah (katanya SQ cabin crew nya di supply Lancome!), keliling dunia gratis, dibayar pula! Namun rencana itu tidak terealisasi karena beberapa comment yang aku terima saat mengutarakan niatku menjadi cabin crew.
Kamu angkat koper sendiri aja gak bisa, masih nekat mau angkatin koper orang ke overhead bin? Gak salah? -Mumsky-
Heh? Kalau you jadi cabin crew, bukannya you yang bantuin pax angkat koper ke overhead bin. Bisa-bisa you dengan melasnya ngomong ke pax "excuse me, Sir. Can you please lift it up for me? I'm not tall enough to reach it..." -a friend-
Apa bedanya Flight Attendant sama PRT coba, Kak? Situ dirumah kagak pernah nyikat kamar mandi, nanti jadi cabin crew disuruh bersihin bekas makan orang. Mau?!? -DocCii-
Akhirnya setelah intropeksi diri dan menyadari memang tinggi saya gak akan pernah cukup untuk menjadi seorang Flight Attendant, saya urungkan niat ngelamar jadi cabin crew. Coba comment nya DocCii di anulir aja... Aku masih sangat mengagumi kerjaan seorang FA walaupun DocCii berpikir kalau FA tak lain adalah PRT di udara :-p
Sempat mau kerja di Russia untuk jadi ground staff nya salah satu maskapai penerbangan internasional yang berbasis di Timur Tengah, cuma pas dipikir-pikir lagi itu sih sama aja kerja kantoran di negeri sendiri in terms of gak akan punya waktu untuk jalan-jalan dan explore dunia. Ever since... aku gak pernah kepikiran untuk kerja di airlines lagi :-D Gampang sekali memang untuk merubah pikiranku, maklum... umur tua tapi kelakuan macam abege labil :-p
Karena 'berteman' dengan cabin crew, awal tahun ini di penerbangan dari Seoul ke Hong Kong aku dikasih extra pillow tanpa aku minta :-D |
Oh iya, what I love the most about flying adalah excitement yang mulai aku rasakan pada saat mulai boarding dan menunggu panggilan menuju pesawat. Pada saat pesawat taxi-ing menuju runway, dan pada saat captain di cockpit buat announcement "Cabin Crew position for take off"... dada rasanya makin dag dig dug gimanaaaa gitu :-D Terus pada waktu pesawat mulai melaju untuk mencapai v-speed dimana pesawat bisa take off, dan waktu landing gear dimasukkan kembali ke lambung pesawat.... aaah ~ I love that moment. Pada saat pesawat cruising, baru aku bisa konsen ngerjain hal lain atau tidur cantik. Aneh ya? Padahal menurut orang-orang take off adalah saat-saat paling berbahaya dalam tiap penerbangan. Kemungkinan human error diatas 50% sedangkan kecelakaan pesawat 75% diakibatkan oleh human error. DocCii pernah menyarankan aku berkonsultasi sama ahli kejiwaan karena masalah ini :-D
Someday ah mau bikin vlog pada waktu pesawat take off dan landing. Hehehe. Nanti kapan-kapan juga mau review airline yang aku naikin ah... mana tau ada orang airlines yang lihat dan ada yang mau sponsorin every business flights I make in the future. Lumayan uang tiket dari kantor bisa di save up buat beli tas sama sepatu lagi :-D *modus* *Malaikat, ini doa lho... tolong sampaikan ke Tuhan untuk di approve ya ;-)*
By the way... ada yang punya kelainan sejenis dengan yang aku miliki ini? Hahaha. Adakah yang seneng banget sama pesawat dan terbang kayak aku, atau justru takut banget terbang? Let's share ^^