Sep 4, 2012

Are you eligible to fly?

Kalau ada yang follow blog Kakak dan baca posting terakhirnya disini, pasti pada tau kalau Kakak sekarang lagi setengah depresi karena dokter (not me, tapi dokter beneran yang udah tua) melarang Kakak berpergian dengan pesawat for at least 6 minggu. Bukan larangan naik pesawatnya yang bikin Kakak frustasi, tapi dengan larangan itu berarti Kakak batal menghadiri pernikahan sahabatnya di Australia weekend ini. Harusnya dia berangkat hari Kamis ini ke Sydney, tapi rusak semua rencananya gara-gara gak diizinkan naik pesawat.

Prognosis ku... depresi Kakak yang satu ini gak bisa disembuhin pakai Prozac atau Xanax :D

Ada satu masalah medis yang membuat dokter memutuskan akan sangat berbahaya untuk Kakak berpergian dengan pesawat terbang selama masa evaluasi 6 minggu ini. I won't tell you masalah medis apa untuk menghormati privacy Kakak (padahal sih males neranginnya karena panjaaaaang banget kalau harus ngejelasin).

Tapi, sebagai calon dokter, aku jadi merasa berkewajiban memberikan informasi bahwa selain masalah medis yang dialami Kakak saat ini; ada beberapa kondisi medis lainnya yang membuat seseorang dilarang bepergian menggunakan pesawat terbang.

I will try to explain dengan bahasa sesederhana mungkin sehingga semua nya bisa ngerti dan seminim mungkin menggunakan istilah medis yang bahkan susah aku eja :D

Kalau lihat ada orang yang
keliatan kayak begini sebelum naik
pesawat, segera lapor sama airline ground
staff!
credit: here
Pertama, seseorang dengan masalah THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) disarankan untuk tidak travelling menggunakan pesawat terbang. Seseorang yang sinus nya sedang kambuh, even yang sedang mengalami gejala radang tenggorokan. Di khawatirkan perbedaan tekanan antara kabin pesawat saat di udara akan memicu terjadinya infeksi telinga tengah yang cukup parah. Selain itu, orang yang sedang mengalami infeksi telinga tengah bisa jadi mengalami pecahnya gendang telinga jika tetap memaksakan berpergian dengan pesawat. Serem, kan?

Kedua, orang yang memiliki penyakit syaraf seperti ayan atau epilepsi. Walaupun dalam beberapa kasus penderita epilepsi yang 'terawat' bisa diizikan untuk terbang. Penderita epilepsi dikhawatirkan akan kambuh diakibatkan kelelahan karena jam penerbangan yang panjang atau juga karena hipoksia. Hipoksia adalah masalah dimana tubuh kekurangan oksigen yang disebabkan oleh ketinggian. Tidak hanya pada saat terbang, tapi hipoksia lazim ditemui pada saat berada di pegunungan yang tinggi.

Kalau naik AirAsia, melahirkan diatas
pesawat bisa dikasih hadiah tiket kemanapun
naik AirAsia seumur hidup lho. Tanya
Kakak kalau gak percaya :p
credit: here
Ketiga, wanita hamil. Sebetulnya wanita hamil bisa diizinkan untuk terbang maksimum sampai usia kehamilannya 30 minggu. Tapi pernah terdapat kasus seorang wanita melahirkan di atas pesawat padahal usia kandungannya baru mencapai 20 minggu. Hal itu terjadi karena perbedaan tekanan cabin di udara akan memacu kontraksi bagi ibu hamil. Talking about this, DocCii pernah lho satu pesawat sama tante-tante hamil 8 bulan. Medium haul flight dari Jakarta ke Tokyo. Itu penerbangan paling horor yang pernah DocCii naikin :(

Keempat, pasien yang belum lama melakukan pembedahan di saluran pencernaan. Usus buntu, misalnya. Kalau habis operasi usus buntu, harus ditunda keinginan travelling nya untuk beberapa saat. Soalnya terbang dengan pesawat ternyata bisa memacu produksi gas dalam perut. Nah, pada saat di operasi usus buntu, sistem pencernaan seseorang 'dimatikan' secara sengaja oleh dokter. It takes time sebelum akhirnya saluran pencernaan bisa kembali normal. Kalau saluran cerna belum normal tapi sudah memproduksi banyak gas... dijamin akan bloated dan efek nya gak akan bagus.

Kelima, orang yang memiliki histori penyakit pernafasan akut. Ditakutkan pasien macam ini membutuhkan bantuan oksigen yang tidak diizinkan untuk dibawa didalam cabin pesawat. Penyakit pernafasan menular seperti TBC pada phase tertentu juga dilarang naik pesawat dengan alasan takut menulari penumpang lain.

Masih ada beberapa penyakit lain lagi sih yang menyebabkan seseorang bisa dapat larangan terbang dari dokter, seperti pasien dengan history penyakit kardiovaskular akut (sakit jantung), dan yang mata nya habis di operasi atau yang memiliki kelainan pada retina mata.  Nanti kalau DocCii inget apa aja lagi jenis penyakit yang dilarang terbang, langsung DocCii post disini.

At the present time, Kakak lagi breakdown. Bawaannya mau marah-marah melulu. Yang bikin Kakak sedikit less uring-uringan adalah us discussing stuffs we're gonna do in the future for this blog dan iklan Clear Man Shampoo yang terbaru di channel TV Indonesia. Kakak bisa nyengir kalau nonton iklan itu karena si mas bintang iklannya adalah mantan 'teman dekat' (bukan pacar, cuma 'teman dekat'!) jaman dahulu kala :D Asal jangan diingetin aja kalau si abang blonde bermata biru itu udah happily married sekarang, bisa guling-gulingan lagi si Kakak meratapi nasibnya.




Sampai nanti, beauties!







Ps. DocCii baru kena musibah juga nih. Dompet DocCii semalam hilang waktu JJM (jalan-jalan malam) sama Tongki. Gak ada duitnya sih. Tapi sayang dompet nya, terus juga kata Papa DocCii harus ke kantor polisi minta surat keterangan hilang untuk urus semua kartu ke bank. Males ke kantor polisi :(

7 comments:

You're welcome :) Thanks for reading!! ^^

Baru tau loh trnyta ada bbrp sebab org ga bsa naik pesawat, serem bgt ya kalo melahirkan dipesawat x_x
Thanks for sharing :)
L'arc-en-ciel

Whoaaa... mau terbang aja rempong yaa..
kalau di FK ini di bahasnya pas kuliah apa?? *kepo :p*
oh iya, kalau pas terbang, cara nyegah kuping sakit pake apa ya?? aku udah pake ear plug tetep aja sakit TT

Whoaaa... mau terbang aja rempong yaa..
kalau di FK ini di bahasnya pas kuliah apa?? *kepo :p*
oh iya, kalau pas terbang, cara nyegah kuping sakit pake apa ya?? aku udah pake ear plug tetep aja sakit TT

mellisayurika ~ Thanks for reading ^^ sebetulnya ini mungkin masih separuh dari beberapa alasan lagi kenapa secara medis seseorang dilarang terbang. Hehe

jnynita ~ gak ada blok spesifik khusus tentang masalah ini sih :D ini campuran materi beberapa blok digabung dengan hasil diskusi sama senior yang sudah jadi dokter beneran. Hehe.

Biar gak sakit saat terbang... mau cara yang gak sakit atau sakit? Kalau gak sakit, perbanyak gerakan dimulut (makan permen, menguap). Itu bisa membantu mengurangi rasa sakit. Ada cara yang sedikit sakit, namanya equalising. Bisa dipakai juga saat diving di laut, tujuannya untuk menyeimbangkan tekanan udara sehingga telinga gak sakit. Caranya: pencet hidung agak keras tapi sambil tetap bernapas melalui hidung. Agak sedikit sakit sih biasanya ini di telinga, tapi setelah itu rasa sakit yang sudah dirasakan dari awal juga akan hilang.

Tambahan dari Kakak, kadang telinga sakit bukan hanya disebabkan oleh kondisi tubuh yang kurang fit saat terbang (mis. lagi pilek atau sakit THT), tapi bisa juga karena pilot yang sudah gliding di udara pada saat tekanan cabin masih tinggi. Kalau mau lebih jelas, tanya Kakakku. AKu juga gak ngerti maksudnya :D

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More