Curhat ah....

Temen-temen, si Kakak lagi kasian deh. Semalam pulang dia excited banget karea mau ngerjain project baru sama teman-teman semasa kuliahnya. Tapi pagi ini dia nangis-nangis gitu karena ada salah satu temannya yang juga teman kuliah juga nyinyir-in si Kakak.

Jadi gini, katanya temannya itu nge-tweet panjang lebar, pokok nya nyindir Kakak gak enak banget. DocCii bacanya juga panas hati. Rasanya pengen deh jejelin cabe giling yang beli di Pasar Senen ke ke mulut orang itu (sama tangannya sekalian, biar gak bisa nge tweet aneh-aneh!).

Awal ceritanya bermula dari dulu... Kakak curhat pas kita awal buka catering beberapa bulan lalu. Katanya kayaknya ada salah satu temannya yang gak suka kalau Kakak buka catering karena dianggap Kakak nyolong ide dia. Padahal menurut Kakak, gak pernah dia nyolong ide si teman itu. Cuman Kakak perasaan aja, soalnya kan Kakaknya si temannya itu adalah seorang chef dan dia pernah sekali mengutarakan ingin buat restoran. Restoran lho ya, bukan catering service. Beda banget.

Jadi dulu waktu pertama kali si temannya itu nyinyir di twitter, Kakak santai-santai aja. Walaupun dia ada perasaan kalau dia yang dituduh sebagai pencuri ide itu. Kakak gak pernah ngerasa nyolong ide, perasaan dia muncul karena menganalisa situasi yang ada. Hebat kan Kakak DocCii yang satu itu?

Nah, kebetulan pada saat kita opening usaha catering yang kita urus berdua itu, situasi Kakak lagi lumayan drop secara personal. Jangankan sama teman-temannya, sama kami anggota keluarganya pun dia pernah puasa ngomong. Dan kalau bukan kita yang mulai, dia gak akan ngomong duluan. Itu karena sifat Kakak yang kelewat introvert. Ada masalah apapun, dia gak pernah cerita. Semua ditelen sendiri. Prinsip dia pokoknya kalau dia happy, baru dia share. Tapi kalau ada masalah, dia makan bulet-bulet sendirian sampe mau muntah. Seringnya malah gak cuma maasalah dia sendiri, tapi masalah orang lain pun dia pikirin.

Herannya dengan pikiran segitu banyak, dia gak bisa kurus :D

Kakak selama beberapa lama gak berkomunikasi sama teman-temannya diluar pekerjaan. Waktu ditanya kenapa gak mau sosialisasi, jawaban dia adalah:

"Kalau ngobrol sama temen, takut kepancing cerita tentang kesusahan Kakak. Ngeri ngerepotin temen-temen... Mereka juga pasti punya urusan masing-masing, gak mau nambahin beban mereka dengan nyeritain susahnya Kakak. Nanti kalau Kakak udah settle lagi, baru Kakak datang ke mereka dan ketawa-ketawa bareng tanpa ada beban"

Gila gak sih si Kakak, udah susah masih mikirin orang lain? Kalau DocCii sih gak akan peduli sampe segitu nya.

Sayangnya gak banyak orang yang ngerti maksud hati Kakak. Salah satu nya teman Kakak yang nyinyir itu.

Kakak baru contact beberapa temannya lagi dua bulan belakangan ini. Itupun karena ada project yang mau dikerjakan mereka bertiga. Dan sebetulnya DocCii bersyukur banget Kakak bisa hang out lagi sama dua sahabatnya itu karena DocCii tau pasti si Kakak percaya lebay sama kedua orang itu. Setidaknya kan mereka kalau lagi ngumpul, sedikit-sedikit Kakak bisa cerita perasaan hati nya. Biar gak sakit jiwa kelamaan memendam rasa di hati.

Kakak sama pacar nya aja jarang curhat lho... paling pernah beberapa kali DocCii lihat dia lagi nelepon pacarnya sambil nangis, tanpa ngomong apa-apa. Pacar nya sih udah paham banget kalau Kakak lagi gitu, berarti lagi down banget mental nya. Kalau ditanya kenapa, jawabannya cuma "My heart is tired...". Nanti deh tinggal, dengan bahasa Inggris yang agak bego, si abang sipit email DocCii nanyain Kakak lagi ada trouble apa.

Kalau sama DocCii juga jarang cerita masalah... paling dia SMS "Dek, Kakak lagi capeeeek deh hati nya. Doain ya...". Jadi pengen nangis DocCii nyeritainnya.

Temen Kakak yang nyinyir nya setengah idup itu rupanya menganggap 'hilang'nya Kakak sebagai bentuk rasa bersalah karena nyolong ide dia. Masya Allah... betapa jahatnya orang itu. Padahal dia gak tahu apa yang sedang Kakak hadapi saat itu. DocCii pengen tawarin dia bertukar kehidupan sama Kakak. Kelihatannya kehidupan Kakak glam dan enak banget. Tapi gak tau kan apa yang harus Kakak hadapi didalam kehidupannya? DocCii yakin banget orang itu gak akan kuat ngejalanin apa yang Kakak jalanin.

Dia udah pernah beberapa kali nyinyir sama Kakak sebelum ini. Dulu pernah dia nyindir Kakak yang naik kereta commuter line Jakarta-Bogor sambil bawa tas LV yang di beli Kakak di Paris. Hello!!! Di London orang pake baju Lanvin, tas Hermes, sepatu Louboutin naik kereta bawah tanah!!! Kagak ada tuh yang nyinyir kayak situ! *gemes deh DocCii kalau inget*

Kakak sedih banget kalau di nyinyir-in kayak gitu. Soalnya dia orang nya super sensitip. Kecolek dikit juga perasaan. DocCii bilang sama Kakak untuk clarify things up lah, DocCii gak rela banget Kakak di justify seenak jidat sama orang gak bertanggung jawab.

Akhirnya Kakak melakukan klarifikasi via twitter bersambung tadi pagi:

Reason I don't get in touch with some people in my life now is because I don't feel the urge to share with them what I'm gong through right now

Some friend(s) find it hard to accept... accusing me of something im not. It's the best way for them to go against my decision

Who I wanna be with these past moments, when im going thru the lowest point of my life, is my absolute right...

Take it like this: either I dnt trust you or I dnt wanna bother you with my almost once in a minute cry if I don't wanna be your 'friend' now

As for the accusation... think as you like. Even if I say it's not like what you think all these times, I've no power to deny

Setelah posting tweets itu, dia masih nanya ke DocCii... "Am I being too harsh?"

Damn, Kak... I would punch that bitch in the eye if I were you!

DocCii kesel bener deh pokoknya Kakak dibikin nangis gara-gara masalah beginian. She's like the best sister one person could ever asked for.

Here are some posts dari blog personal Kakak yang bisa memvalidasi semua ucapan DocCii tentang Kakak...

Here saat dia bilang kalau dia lebih suka bilang banyak maaf ke orang lain supaya orang-orang disekitarnya gak tersakiti.

Ini ditulis Kakak waktu dia lagi 'puasa ngomong' sama kami dirumah.

And here is her open letter to some of her friends. Dia gak nyeritain apa yang dia hadapi, instead she thanks them for being there for her walaupun mereka gak tau apa sedang Kakak alami.

and this one is the one I printed out and I swear to God that I would keep it forever. When the world goes bad, I just have to read it and remember that there's one strong loving big sister who will stand up for me no matter what happen.

Untuk temannya Kakak yang nyinyir... Please, stop doing that. Kakak 'sakit', itu akan jadi efek domino. Kami keluarganya pun akan 'sakit' saat melihat orang yang kami sangat sayangi 'sakit'. Dan terima kasih juga karena telah menyinggung masalah yang Anda singgung, sehingga muncullah tulisan ini. Sekalian DocCii bisa promosiin catering Kakak dan DocCii.

*Nama catering nya LadyVee Catering Service. Jarang promo social media karena begini aja udah kebanyakan order. Kita bisa bikin Korean menu juga lho ;) Go like it if you'd like*

Udah dulu deh ya curhat nya... DocCii mau menghibur Kakak. Kalau Kakak sedih terus, kapan skripsi DocCii beres nya coba? Hehehe.

Thanks for reading!! :)

 

 

Posted in: Random